kunjungi dia di facebook
Pada
jaman dahulu, hiduplah
seorang pemuda tani
yatim piatu di
bagian utara pulau Sumatra. Daerah tersebut
sangatlah kering. Pemuda itu hidup
dari bertani dan mendurung ikan, hingga pada suatu hari ia mendurung,sudah
setengah hari ia melakukan pekerjaan itu namun tak satu pun ikan di dapatnya. Maka
dia pun bergegas pulang karena hari pun mulai larut malam, namun ketika ia
hendak pulang ia melihat seekor Ikan
yang besar dan
indah , warnanya kuning emas.
Ia pun menangkap ikan itu
dan dengan segera ia membawa pulang ikan tersebut, sesampainya di rumah
karena sangat lapar maka ia hendak memasak Ikan itu tetapi karena indahnya ikan
itu. Dia pun mengurungkan niatnya untuk memasak ikan itu, ia lebih memilih
untuk memeliharanya, lalu ia menaruhnya di sebuah wadah yang besar dan memberi
makannya, keesokan harinya seperti biasanya ia pergi bertani ke ladangnya, dan
hingga tengah hari Ia pun pulang kerumah, dengan tujuan hendak makan siang,
tetapi alangkah terkejutnya dirinya, ketika melihat rumahnya, didalam rumah nya
telah tersedia masakan yang siap untuk
di makan, ia terheran heran,
ia pun teringat
pada ikannya karena takut di
curi orang, dengan bergegas ia
lari ke belakang, melihat
ikan yang di
pancingnya semalam. Ternyata ikan tersebut masih berada di tempatnya,
lama ia berpikir siapa yang melakukan semua itu, tetapi karena perutnya sudah
lapar , akhirnya ia pun menyantap dengan lahapnya masakan tersebut. Dan
kejadian ini pun terus berulang ulang, setiap ia pulang makan, masakan tersebut
telah terhidang di rumahnya. Hingga pemuda tersebut mempunyai siasat untuk
mengintip siapa yang melakukan semua itu, keesokan
harinya dia pun
mulai menjalankan siasatnya,
Ia pun mulai
bersembunyi diantara pepohonan
dekat rumahnya. Lama ia menunggu, namun asap di dapur rumahnya belum juga
terlihat, dan ia pun berniat untuk pulang karena telah bosan lama menunggu,
namun begitu Ia akan keluar dari persembunyiannya, Ia
mulai melihat asap
di dapur rumahnya,
dengan perlahan lahan
ia berjalan menuju kebelakang
rumah nya untuk melihat siapa yang melakukan semua itu. Alangkah terkejutnya
dirinya ketika ia melihat siapa yang melakukan semua itu,
Dia melihat seorang Wanita yang sangat cantik dan ayu
berambut panjang , dengan perlahan lahan Ia memasuki rumahnya, dan menangkap
wanita tersebut. Lalu
Ia berkata, “hai ..
wanita, siap kah
engkau, dan dari
mana asalmu?” Wanita itu tertunduk diam, dan mulai meneteskan air mata,
lalu pemuda itu pun melihat ikannya tak lagi
berada di dalam
wadah. Ia pun
bertanya pada wanita
itu, “hai wanita kemanakah
ikan yang di dalam wadah ini?” Wanita itu
pun semakin menangis
tersedu sedu, namun
pemuda tsb terus
memaksa dan akhirnya wanita itu pun berkata, “Aku adalah
ikan yang kau tangkap kemarin” . Pemuda
itu pun terkejut,
namun karena pemuda
itu merasa telah
menyakiti hati wanita
itu, maka pemuda tsb berkata,
“Hai wanita maukah engkau menjadi Istri ku..??” Wanita tersebut terkejut, dia
hanya diam dan tertunduk, lalu pemuda tersebut berkata, “Mengapakah engkau diam
…” Lalu wanita tsb pun berkata , “ aku mau menjadi istri mu .. tetapi dengan
satu syarat, apakah syarat itu balas pemuda itu dengan cepat bertanya, wanita
itu berkata, “Kelak jika anak kita lahir dan tumbuh, janganlah pernah engkau
katakan bahwa dirinya adalah anakni Dekke(anaknya ikan)” Pemuda itu
pun menyetujui persyaratan
tsb dan bersumpah
tidak akan mengatakannya, Dan menikahlah mereka.
Hingga mereka mempunyai anak yang
berusia 6 tahunan
, anak itu
sangatlah bandal (jugul)
dan tak pernah mendengar jika di
nasehati, Lalu suatu hari sang ibu menyuruh anaknya untuk mengantar nasi ke
ladang ketempat ayahnya, anak itu
pun pergi mengantar nasi kepada ayahnya, namun di tengah perjalanan ia terasa lapar, Ia pun
membuka makanan yang di bungkus untuk ayahnya, dan memakan makanan itu.
Setelah selesai memakannya,
kemudian ia pun
membungkusnya kembali dan melanjutkan perjalanannya
ketempat sang ayah,
sesampainya di tempat
sang ayah Ia
memberikan bungkusan tersebut kepada sangayah, dengan sangat senang
ayahnya menerimanya, lalu ayahnya pun duduk
dan segera membuka
bungkusan nasi yang
di titipkan istrinya
kepada anaknya, alangkah terkejutnya ayahnya melihat isi
bungkusan tersebut. Yang ada hanya tinggal tulang ikan saja,sang ayah
pun
bertanya kepada anaknya. “hai anakku., mengapa isi bungkusan ini hanya tulang
ikan belaka”, anaknya nya pun menjawab, “ di perjalanan tadi
perutku terasa lapar
jadi aku memakannya”,
sang ayah pun
emosi, dengan kuat
ia menampar pipi anaknya sambil berkata, “Botul maho anakni dekke (betul
lah engkau anaknya ikan),” Sang anak pun menangis dan berlari pulang kerumah,
sesampainya dirumah anaknya pun menanyakan apa
yang di katakan ayahnya, “mak ..
olo do na
di dokkon amangi, botul
do au anakni
dekke (mak .benarnya yang dikatakan ayah itu , benarnya aku
ini anaknya ikan)” mendengar perkataan anaknya ibunya pun terkejut, sambil
meneteskan air mata dan berkata di dalam hati. “Suami ku telah melanggar
sumpahnya,dan sekarang aku harus kembali ke alamku,” Maka, langit
pun mulai gelap,
petir pun menyambar
nyambar, Hujan badai
pun mulai turun
dengan derasnya, sang anak dan ibu raib, dari bekas telapak kaki mereka
muncul mata air yang mengeluarkan air sederas derasnya, hingga daerah tersebut
terbentuk sebuah Danau, yang Diberi nama Danau TUBA yang berarti
danau tak tau
belas kasih ,tetapi
karena orang batak
susah mengatakan TUBA,
maka danau tersebut terbiasa disebut dengan DANAU TOBA..
Sekian
terima kasih,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar