Minggu, 11 September 2011

kurangi nasi putih terhindar diabetes tips kesehatan


                Dibanding  beras merah atau biji-bijian, nasi putih memang lebih nikmat. Tapi para ahli menemukan orang yang makan nasi putih dari waktu ke waktu memiliki tekanan darah yang tinggi, peningkatan kadar gula dan lemak berbahaya dalam darah, serta rendahnya kadar kolesterol baik. Factor-faktor yang ikut menyertainya lagi adalah lingkar pinggang yang melebar. Semua elemen dari sindrom metabolic  tersebut merupakan factor resiko utama terkena diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

                Orang yang makan setidaknya dua porsi biji-bijian (kacang-kacangan) sebagai pengganti setiap porsi nasi putih cenderung beresiko lebih rendah untuk terkena sindrom metabolic. Resiko penurunan terkena sindrom metabolic sebesar 35% itu dilaporkan dalam American journal of clinical nutrition. Hu menyarankan agar mulai mengurangi nasi putih dan menggantinya dengan nasi merah, kacang-kacangan atau biji-bijian untuk mendapatkan sumber karbohidrat yang memiliki kadar yang lebih rendah. Nasi putih termasuk karbohidrat sederhana yang menganung kadar gula lebih tinggi, ketika dicerna akan langsung menjadi energy dengan cepat dan meningkatkan kadar gula darah. Tapi karbohidrat sederhana tidak bisa menyimpan cadangan glikogen.

                Sebaliknya jenis karbohidrat seperti ubi, jagung, singkong, oatmeal, roti, gandum, nasi merah merupakan karbohidrat kompleks yang kadar gulanya rendah dan menahan kenyang lebih lama hingga 6 jam. Karbohidrat kompleks ini bisa disimpan di liver dan otot sebagai glikogen (zat sebelum menjadi glukosa). Jika tubuh kekurangan energy, cadangan glikogen inilah yang akan dipecah menjadi glukosa sebagai sumber energy. Karbohidrat kompleks mengandung lebih sedikit gula tapi lebih sedikit gula tapi lebih tinggi serat, sehingga justru member lebih banyak manfaat, baik bagi wanita, pria maupun anak-anak.

1 komentar:

  1. Terima kasih artieklnya sangat bermanfaat, ohiya saya dengar dari teman Biospray Untuk Diabetes bagus katanya, Apakah sudah pernah dengar?

    BalasHapus