Rabu, 14 September 2011

HANTU PERCAYA ENGGAK PERCAYA !



Kisah misteri sangat digemari. Apalagi kalau melibatkan hantu. Banyak yang tidak percaya, tetapi tak sedikit yang percaya adanya hantu. Yang takut mungkin lebih banyak walau tidak percaya. Di Amerika fenomena hantu  ditelaah secara  terbuka.  Ada yang  bilang, mereka punya  sifat  seperti manusia,  ada yang  baik,  ada  yang  buruk. Bahkan sebenarnya, kita  bisa  ”hidup  damai” bersama para hantu.

Tukang  jual  nasi  goreng  hilang!  Hilangnya  di  sebuah  rumah  kosong  yang  sudah  porak-poranda  di kawasan elite Pondok Indah,  Jakarta,  yang  dipercaya sebagai rumah berhantu.  Masyarakat  Ibu Kota  pun geger. Orang dari berbagai sudut kota berduyun-duyun datang sekadar melihat wujud bangunan itu. Jalan di seputaran Pondok Indah itu jadi macet. Polisi sigap melingkarkan police line di sekeliling rumah dan melarang siapa pun masuk ke dalam. Celakanya, itu justru bikin penasaran. Benarkah rumah yang sedang dalam sengketa itu dihuni hantu? ”Percaya enggak percaya sih,” begitu umumnya  jawaban  pengunjung.  Tak  cuma  orang  awam,  beberapa  paranormal  tampak  mondar-mandir. Mereka rupanya penasaran dan menjajal kedigdayaan supranaturalnya, menelisik keberadaan hantu.

Tampak  seorang  wanita  paranormal  mengeluarkan  batu  kristalnya,  konon  untuk  mendeteksi keberadaan  makhluk  halus  di  situ.  ”Benarkah  ada  hantu?”  berondong  orang  yang  merubungnya. ”Banyak,” jawabnya tak acuh sembari ngeloyor pergi. Sebagaimana  dilansir  oleh  banyak  media  Ibu  Kota,  heboh  rumah  hantu  itu  berawal  dari  (konon) raibnya penjual nasi goreng. Alkisah si tukang nasi goreng itu mendapat pesanan dari penghuni rumah itu.  Anehnya,  ia  tidak  kunjung  kembali  setelah  mengantar  pesanan.  Ia  lenyap  bak  ditelan  bumi. Temannya, sesama penjual nasi goreng, hanya menemukan gerobaknya parkir di depan rumah kosong itu.

Tanpa  embusan  cerita  itu,  beberapa  tempat  di  Jakarta  sudah  dipercaya  sebagai  tempat  berhantu. Majalah  Seru,  edisi  16-29  Oktober  2002  mengungkap  Stasiun  Kota,  misalnya,  ditunggui  oleh  para ”serdadu  asing”.  Konon  di  sana  sering  terdengar  suara  aba-aba  tentara  yang  tengah  berbaris  dan berbicara dalam bahasa Belanda.

Kabarnya,  sebuah  toilet  wanita  di  lantai  5  Gedung  Sarinah,  Jln.  M.H.  Thamrin,  Jakarta,  dihuni  oleh hantu  wanita.  Sedangkan  Gedung  Kesenian  Jakarta  (GKJ)  menjadi  tempat  tinggal  hantu  wanita berbusana pengantin putih.

Berburu saat bulan purnama

Usaha untuk membuktikan keberadaan hantu terus dilakukan. Sampai-sampai perangkat canggih pun dikerahkan. Yang paling sederhana, hantu ditangkap lewat kamera, meski hasilnya gampang digugat sebagai  suatu  kesalahan  atau  rekayasa  pemrosesan.  Bisa  demikian,  karena  gambar  hantu  yang terdokumentasi  ternyata  sangat  bervariasi  bentuknya.  Bisa  berupa  noktah  cahaya,  bola  bercahaya, atau pusaran angin bercahaya, yang pada saat pengambilan gambar tidak terlihat oleh si pemotret.

Namun,  fenomena  itu  menurut  banyak  pemburu  hantu,  umumnya  terjadi  di  tempat  yang  diganggu hantu.  Randy  Liebec,  pemburu  hantu  dari  New  Jersey,  pernah  mengirimkan  sepuluh  lembar  foto polaroid semacam itu ke Pusat Polaroid di Cambridge, Massachusetts, untuk dianalisis. Kesimpulannya, citra-citra bercahaya itu disebabkan oleh medan elektromagnetik atau efek kabut karena ionisasi.

Untuk membuktikan bahwa makhluk halus memang mengeluarkan medan elektromagnetik yang tak terdeteksi oleh mata manusia, para ghost hunter memanfaatkan film sinar ultraviolet dan inframerah untuk  memotret.  Hasilnya  boleh  juga,  seperti  diakui  oleh  Loyd  Aurbach  dari  American  Society  for Psychical Research. Kira-kira ia mengatakan, ”Di lokasi yang berhantu, instrumen merekam terjadinya lonjakan  medan  elektromagnetik.  Ada  yang  melompat  dari  level  normal  sebesar  satu  atau  dua miligauss  ke  100  miligauss.  Lokasi  terjadinya  lonjakan  pun  berpindah-pindah.  Begitu  pun  ukurannya, dari  sebesar  bola  basket  hingga  bola  baseball.  Lebih  signifikan  lagi  penjelasan  Liebeck  bahwa komponen listrik dari medan magnet biasanya bersifat arus searah, seperti yang terpancar dari tubuh mamalia dan sistem biologi lainnya. Bukan tipe AC atau arus bolak-balik seperti pada sirkuit listrik.” Termometer  inframerah  juga  merekam  adanya  lokasi-lokasi  dingin,  apabila  dihadiri  makhluk  halus. Biasanya,  hanya  orang  yang  sensitif  yang  dapat  merasakan  hawa  dingin  itu.  Suhunya  bisa  anjlok sampai  20  - 30  derajat  Celcius,  menurut  Dave  Oester  dari  International  Ghost  Hunters  Society  di Crooked River, Oregon.

Lucunya,  walau  oleh sementara  orang makhluk halus  disebut sebagai  dingin,  ada  investigator  hantu yang  menyatakan  panas,  setidaknya  dalam  konteks  radioaktif.  Sebagai  bukti,  William  Roll, parapsikolog  terkenal  dari  State  University  of West Georgia  di  Carrolton,  AS, mengukur keberadaan hantu dengan alat pengukur Geiger. Tercatat, ada kegiatan radioaktif apabila ada hantu, sebagaimana Liebeck yang mengklaim telah merekam hadirnya sinar gamma dari hantu tertentu.

Salah  satu  detektor  yang  direkomendasikan  adalah  magnetic  field  ghost  detector.  Alat  itu  dapat mengukur anomali aliran magnet. Instrumen penunjuk arah, kompas, bisa pula dipakai. Penyimpangan jarum sebesar 30 - 45 derajat dari arah utara-selatan akan terjadi bila kompas mendeteksi ada energi tersembunyi. Sementara bagi  yang menggunakan kamera disarankan menggunakan film Kodak ASA 400 gold. Waktu pengambilan antara pukul 15.00 - 03.00 pada saat bulan purnama.

Bob  Schott,  produser  eksekutif  Adventures  Beyond,  menggunakan  kamera  khusus  malam  yang memperkuat cahaya yang diterimanya sampai 70.000 kali. Ketika sedang menginvestigasi sebuah situs pemakaman  Indian  dekat  Bell  Wicth  Cave  di  Adams,  Tennessee,  kameranya  sempat  merekam  pola energi terpancar dari sebuah celah batu. Ini tercatat dalam R & D Magazine, sebuah majalah teknologi, pada  1998.  Beberapa  menit  kemudian  muncul  citra  seperti  awan.  Angka  pada  termometernya langsung anjlok. Belakangan semua rekaman itu dianalisis oleh para ahli fotografi dan teknik, tapi tak satu pun dari mereka dapat memberi penjelasan.

Pola-pola hantu
Bentuk serupa awan, bola, atau pusaran paling sering ditangkap oleh para pemburu hantu di Amerika. Ini  sangat  berbeda  dengan gambaran  masyarakat  kita  tentang  hantu yang  didominasi  oleh  bentuk- bentuk yang menakutkan. Ghostweb.com mencatat tujuh pola keberadaan hantu.

Yang  pertama,  hantu  ala  Hollywood.  Secara  tradisional  masyarakat  Hollywood  percaya  hantu berbentuk seperti manusia transparan. Sayangnya, bentuk seperti itu sering tak cocok dengan bentuk hantu yang sebenarnya.

Bentuk berikut, vortex atau pusaran. Dalam foto ia tampak seperti lajur atau kolom melingkar dalam posisi  vertikal  atau  horisontal.  Warnanya  bisa  beraneka,  tetapi  biasanya  putih.  Karena  letaknya  tak jarang ada di kanan, maka sering ditafsirkan sebagai gambaran tangan si pemotret.

Bentuk bulatan atau bola sering juga dijumpai dan dipercaya sebagai roh (spirit) orang yang baru saja meninggal.  Roh  itu  bisa  saja  mewakili satu  atau  beberapa  orang. Terkadang  bentuk  itu  dapat  dilihat sedang menembus dinding atau melewati ruangan. Sosok lain berupa pusaran angin putih seperti awan. Atau serupa asap dari batang rokok, dan partikel-partikel debu berbentuk bola.
Adakah bentuk lain yang pernah Anda lihat?





Berdamai Dengan Mahluk Halus

Dalam pandangan Dr. Tb. Erwin Kusuma, Sp.KJ. hantu termasuk kategori makhluk halus. Masyarakat Jawa punya sebutan yang kaya untuk makhluk itu. Gendruwo, wewe gombel, banaspati, tuyul, dsb. Tidak  seperti  manusia  yang  punya  badan kasar  dan  badan  halus,  hantu  cuma  memiliki  badan halus, sehingga  sering  disebut makhluk halus. Dengan energi  sinarnya makhluk halus  dapat menggetarkan diri dan masuk dalam gelombang sinar tampak. Pada saat itulah pancaindera kita bisa menangkapnya. Orang yang meninggal, setelah badan kasarnya membusuk, bakal menjadi makhluk halus juga. Sama dengan sifat manusia yang beragam, makhluk halus pun bisa baik atau jahat. ”’Kan kita boleh memilih, mau jahat atau mau baik,” ujar psikiater yang juga mendalami hipnoterapi ini.

Menurut  Erwin,  golongan  orang  waskita  bisa  melihat  makhluk  halus  dengan  menggunakan  badan halusnya.  Demikian  pula  mereka  yang  terlatih  atau  berbakat.  ”Saat  melihat  itu  bukan  berarti  mata yang  melihat,  tetapi  badan  halus  dengan  extra  sensory  perception  (ESP).  Kalau  kita  pakai  sensory perception (SP), ya enggak akan kelihatan,” tutur Erwin.

Soal wujud yang menakutkan, Erwin yang berpraktik di Klinik Prorevital Jakarta itu mengungkapkan, semua itu lantaran manusia jarang melihatnya. ”Kalau Anda seumur-umur enggak pernah melihat sapi lantas tiba-tiba ada sapi besar di depan Anda, pasti Anda takut, padahal sapi itu diam saja,” katanya menganalogikan.

Ia berpendapat, kita sebenarnya tak usah takut dengan makhluk halus, karena diri kita juga makhluk halus  yang  jauh  lebih  sempurna  karena  punya  badan  kasar.  Malah  disarankan  untuk  hidup berdampingan secara  damai.  ”Kalau  ia  iseng  tinggal  dibicarakan,  asal  jangan  diusir.  Caranya dengan omong lisan atau dengan niat,” jelas Erwin. Jadi, untuk apa takut, kalau kita bisa hidup damai berdampingan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar